Rabu, 28 November 2018

KISAH NABI

Nabi Yusuf merupakan putra Nabi Yaqub diantara dua belas anak-anak Nabi Yaqqub. Nabi Yusuf merupakan anak yang sangat dicintai dan disayangi oleh ayahnya, terlebih setelah ibunya meninggal dunia. Wajah Nabi Yusuf juga sangat tampan serta memiliki tubuh yang bagus. Semua kelebihan yang dimiliki Nabi Yusuf membuat iri saudara saudaranya.


Mimpi Nabi Yusuf
Pada suatu malam Nabi Yusuf bermimpi bahwa ada bulan, matahari, dan sebelas bintang bersujud kepadanya. Lalu ia menceritakan mimpinya itu kepada ayahnya. “Sebelas bintang adalah saudara-saudaramu, matahari adalah ayahmu, dan bintang adalah ibumu. Kelak kau akan jadi orang besar, maka jangan sampai saudara-saudaramu tahu. Jika saudara-saudaramu tahu mereka akan mencelakakan mu.”

Tanpa sepengetahuan Nabi Yaqub dan Nabi Yusuf, ada salah satu saudaranya yang mendengar pembicaraan mereka. Karena pembicaraan tersebutlah saudara-saudara Nabi Yusuf tambah benci kepadanya.

Nabi Yusuf di Buang ke dalam Sumur
Kemudian pada suatu hari para saudara Nabi Yusuf meminta ijin kepada Nabi Yaqub untuk mengajaknya berburu binatang. Nabi Yaqub awalnya tidak mengijinkan Nabi Yusuf untuk diajak. Namun karena saudara-saudaranya menunjukkan kesanggupannya untuk menjaga Nabi Yusuf, akhirnya Nabi Yaqub mengijinkan. Tinggallah Nabi Yaqub bersama Bunyamin di rumah.

Sesaat sampai di tengah hutan, saudara-saudara Nabi Yusuf hendak membunuhnya. Namun ada salah satu saudaranya yang tidak enak hati. Akhirnya ia mengusulkan untuk memasukkan Nabi Yusuf ke sumur. Pasti akan ada khalifah yang mengambilnya lalu dijual sebagai budak. Dengan demikian Nabi Yusuf akan tersingkir dari keluarga Nabi Yaqub.

Para saudaranya lalu melepas pakaian Nabi Yusuf dan melumurinya dengan darah binatang. Setelah mereka pulang, mereka berkata bahwa Yusuf telah meninggal dimakan serigala sampai bajunya berlumuran darah. Nabi Yaqub akhirnya bersedih dan selalu menangis hingga matanya buta.



Nabi Yusuf Menjadi Seorang Budak
Saat Nabi Yusuf berada di dalam sumur, ada rombongan khafilah yang akan mengambil air. Mereka menemukan Yusuf dan membawanya sebagai tawanan. Akhirnya mereka menjual Nabi Yusuf ke Mesir sebagai budak. Pembelinya adalah seorang menteri kerajaan bernama Kiftir, lalu menteri tersebut menyerahkan Nabi Yusuf kepada istrinya Zulaiha. Kiftir dan Zulaiha sebenarnya tidak memiliki anak, dan akhirnya mereka mengangkat Yusuf sebagai anak angkat.

Akhirnya Nabi Yusuf hidup di lingkungan Kerajaan Mesir, semakin lama Nabi Yusuf menjadi pemuda yang tampan dan juga cerdas. Dan Zulaiha pun mengangkatnya sebagai kepala pelayan istana.


Nabi Yusuf Dan Siti Zulaikha
Zulaiha ibu angkat Nabi Yusuf sampai akhirnya tertarik dengan ketampanannya. Bukan sebagai anak, Zulaiha tertarik kepada Yusuf sebagai wanita yang menyukai lelaki dewasa. Pada suatu hari, Zulaiha mengenakan pakaian terbaiknya dan memakai wewangian lalu  menghampiri Yusuf di kamarnya.

Zulaiha menggoda Nabi Yusuf dan berkata: “Marilah Yusuf, seluruh jiwa dan ragaku kuserahkan kepadamu.” Yusuf hampir tergoda, akan tetapi ia segera mengingat Allah. “Aku berlindung kepada Allah dari perbuatan maksiat ini. Bagaimanakah aku akan melakukan perbuatan ini , sedang suamimu adalah Tuanku yang telah memuliakan dan berbuat baik kepadaku, adalah tidak patut jika suatu kebaikan dibalas dengan penghinaan.”

Namun hati Zulaiha telah dikuasai iblis dan dipenuhi dengan nafsu. Ia juga tak menghiraukan peringatan Yusuf, ia justru memeluk erat tubuh Nabi Yusuf. Yusuf akhirnya memberontak dan berusaha menghindar dari Zulaiha. Zulaiha mengejar dan memegang baju Nabi Yusuf hingga robek. Di saat itu, Kiftir datang, segera Zulaiha menghampiri suaminya itu.

“Yusuf hendak memaksaku melakukan perbuatan zina”, kata Zulaiha. “Tidak!”, sahut Nabi Yusuf. “Dialah yang memaksa saya melakukan perbuatan keji itu.” Terjadilah saling tuduh, lalu datanglah penengah diantara mereka: “Kita lihat saja, jika baju Yusuf robek dibagian depan, berarti dia hendak memaksa Zulaiha berbuat mesum. Jika bajunya robek di bagian belakang itu pertanda Zulaiha yang memaksa Yusuf berbuat maksiat.” Kiftir akhirnya memeriksa baju Nabi Yusuf, ternyata baju yang robek adalah bagian belakang.

Betapa malunya Kiftir, akhirnya ia menghampiri Yusuf dan berkata: “Rahasiakanlah peristiwa ini, simpan baik-baik, jangan ada orang yang tahu, dan kamu Zulaiha mohonlah ampun kepada Tuhanmu atas dosa yang telah kau lakukan, bertaubatlah Kepada-Nya dengan Taubat yang sebenarnya.”

Meski sudah dirahasiakan, peristiwa Zulaiha tersebut tetap saja bocor. Para wanita tua dan muda membicarakan perbuatan Zulaiha tersebut. Di dalam hati Zulaiha berkata: “ Coba andaikata mereka sudah melihatnya, pasti lebih tergila-gila daripada aku.” Pada suatu saat, Zulaiha mengundang para wanita yang telah membicarakannya. Setiap wanita yang datang diberi buah-buahan dan sebuah pisau tajam. Disaat para wanita asyik mengupas buah-buahan, Zulaiha memerintahkan pelayan untuk memanggil Yusuf supaya berjalan di ruang tamu.

Semuanya terbelalak tatkala melihat ketampanan yang dimiliki oleh Nabi Yusuf. Secara tanpa sadar, para wanita yang sedang mengupas buah sampai mengupas kulitnya sendiri akibat tercengang oleh ketampanan Yusuf.


Nabi Yusuf Masuk di Dalam Penjara
Meskipun begitu, masih banyak orang yang membicarakan Zulaiha. Untuk menutupi rasa malunya, Kiftir akhirnya memenjarakan Nabi Yusuf meskipun ia tidak bersalah. Di dalam penjara, Yusuf bertemu dengan dua pelayan bernama Nabo dan Malhab. Nabo sempat bermimpi dan menceritakan mimpinya itu kepada Yusuf. Ia bermimpi telah memeras anggur yang akan dijadikan sebagai khamar. Akhirnya Yusuf menerangkan mimpi itu kepada Nabo, bahwa ia akan dibebaskan dari penjara dan diterima kembali sebagai kepala bagian minuman.

Lalu pelayan bernama Malhab bermimpi membawa kue diatas kepalanya dan ada seekor burung memakan kue itu. Nabi Yusuf lalu mengartikan mimpi itu bahwa Malhab akan mengalami nasib buruk. Tuduhan terhadapnya akan terbukti, Raja akan menghukumnya sampai mati di tiang salib dan mayatnya akan dimakan burung buas mulai dari kepalanya.

Beberapa hari kemudian, tafsir mimpi tersebut benar adanya. Akhirnya Nabo bebas dan Malhab dihukum. Pada suatu waktu Raja Mesir bermimpi melihat tujuh ekor lembu kurus memakan tujuh ekor lembu yang gemuk-gemuk. Serta melihat tujuh tangkai gandum yang hijau dan tujuh tangkai gandum yang kering. Para dukun, penasehat, dan tukang ramal didatangkan namun tidak bisa menafsirkan mimpi tersebut. Lalu Nabo ingat akan Nabi Yusuf yang pandai menafsirkan mimpi.

Menafsirkan Mimpi dari Raja Mesir
Akhirnya Nabo diutus Raja untuk menemui Yusuf guna menafsirkan mimpi tersebut. Dan Nabi Yusuf menafsirkan mimpi itu bahwa “ Mesir akan mengalami masa subur selama tujuh tahun dan mengalami masa paceklik selama tujuh tahun. Oleh sebab itu, hasil panen selama tujuh tahun dimasa subur harus disimpan baik-baik, jangan di hambur-hamburkan. Untuk persediaan selama masa paceklik. Setelah itu Nabo menyampaikan tafsir yang disampaikan Nabi Yusuf kepada Raja. Ia juga menyampaikan agar Yusuf diadili seadil-adilnya karena sesungguhnya ia tidak bersalah.

Nabi Yusuf Diangkat Sebagai Menteri Ekonomi Kerajaan Mesir

Setelah itu Yusuf dibebaskan dari penjara, hingga kemudian ia diangkat sebagai Menteri Ekonomi Kerajaan Mesir. Masa paceklik akhirnya datang melanda Mesir dan juga daerah Palestina tempat tinggal Nabi Yaqub. Akhirnya mereka mendengar bahwa negeri Mesir memiliki banyak bahan makanan. Hal itu membuat anak-anak Nabi Yaqub pergi ke Mesir, kecuali Bunyamin adik Yusuf.

Mereka sampai di Mesir dan bertemu Yusuf. Sebenarnya Nabi Yusuf tahu bahwa mereka adalah saudaranya, namun ia tidak memberitahukannya. Melihat Bunyamin tidak ikut serta ke Mesir, Nabi Yusuf melarang mereka datang lagi apabila tidak membawa Bunyamin, mereka kaget mengapa Menteri Ekonomi Mesir tahu bahwa mereka memiliki saudara satu lagi.

Saudara Nabi Yusuf kembali datang kembali ke Mesir dengan membawa Bunyamin. Setelah mengalami beberapa peristiwa akhirnya Bunyamin dan saudara-saudaranya mengetahui siapa sebenarnya menteri tersebut. Akhirnya Yusuf meminta saudaranya untuk mengusapkan baju gamis ke kedua mata sang Ayah, dan Nabi Yaqub sembuh dari butanya.

Nabi Yaqub dan keluarganya akhirnya pindah ke Mesir memenuhi permintaan Nabi Yusuf. Lengkaplah sudah kebahagiaan Nabi Yusuf berkumpul kembali bersama keluarganya. Ia telah menaikkan Ayahnya ke singgasananya, seperti yang telah diimpikannya dulu menjadi kenyataan. Kisah Nabi Yusuf ini memang sangat menginspirasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar